Sesadar Kini
Kunikahi engkau bisu sepi dalam miris dengki
Gelak mengguncang lusinan pancang
tercenung sendiri menguliti tiap aksara
yang bersetubuh tadi
kupilah dari gemuruh menanjak tenang
Kisah pilihan yang seharusnya mendekat
tertawa cekat hanya memandang tak lekat
hingga lututku hitam mengadu aspal
dia tetap menjadi pilar yang pongah tak menyesal
Seharusnya aku tau...
bahwa hadirku tetap hanya sendiri
walau aku ditelanjangi mata mata jalang tak bernyali aku harus menutup aurotku dengan dua tangan ini
Apa ada yang hadir memberikan pinjaman perca? tak ada!!!
Ketika tertindih aku harus melepas diri ini kemudian bangkit selanjutnya pergi itu saja ternyata....
Achh mulai sekarang yang harus dipikirkan adalah
menguatkan kedua kakiku sendiri mengepalkan dua tanganku ini
dan menyumpal mulutku begini
Tanpa suara tanpa tawa tanpa cerita hanya bisu yang ditinggalkan sebagai kenang
Oleh Kejora Jingga
Posting Komentar untuk "Sesadar Kini"
Kritik dan saran untuk lebih baik
Posting Komentar