Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebelum Kita Menempuh Hidup Baru

Banyak anak muda sekarang, yang asal suka dan asal liat yang cantik (bagi cowok) atau mungkin sekedar nafsu belaka menjalankan suatu pernikahan.

Bila kita mau sedikit merenung bahkan mungkin mau mempertayakan kepada orang tua (dalam arti umum) bisa guru atau orang yang kita percaya bahkan bisa dari teman yang sudah punya kluarga. Dengan begitu, kita bisa ambil pelajaran yang pernah dialami.


Kita menikah bukan menyatukan satu perasaan (kita dan pasangan), akan tetapi? Kita juga harus menyatukan dua kluarga, kluarga pria dan wanita. Kalau kita memikirkan perasaan kita sendiri tanpa harus perduli orang tua, itu namanya egois disamping itu juga, dalam menjalaninya biasanya ada aral dan rintangan yang harus dilalui.

Belum lagi faktor ekonomi, siapkah kita menanggung segala tanggung jawab. Jika kita seorang laki-laki yang sudah berumah tangga, semua beban dipundak kita dan jika istri kita juga bekerja, anda tidak punya hak untuk mengatur hasil yang didapat, kecuali istri yang rela memberikanya. Karena hasil itu adalah mutlak milik istri anda dan jika dia tidak mau berbagi? Jangan salahkan, karena dia (istri) tanggung jawab kita bukan sebaliknya.

Munkin faktor ekonomi bisa dicari, yang terpenting kuatkah mental kita, karena kita akan menghadapi lingkungan baru, kluarga baru atau bahkan peraturan-peraturan yang harus kita dijalani.

Yang biasanya suka pulang malam dan bangun siang, kadang kumpul teman-teman dua hari tidak pulang atau bahkan dalam pengeluaran uang, semuanya itu harus dirubah jika tidak ingin dapat gunjingan dari pihak lain dan mungkin bisa juga membuat rumah tangga kita tidak bisa Sakinah, Mawaddah dan Warrohmah.

Dari sebuah cerita, ada yang pernah bilang "tidak ada hidup yang lebih sengsara, kalau kita menggalami rumah tangga yang tidak bahagia atau sejalan". Soal contoh, kita bisa cari dari dikanan kiri lingkungan kita, teman-teman atau bahkan dari film-film yang menayangkannya.

Karena segala sesuatunya harus benar-benar dipersiapkan mulai dari awal, jika kita tidak ingin terombang-ambing dalam bahtera rumah tangga. Karena kita (suami) menjadi pemimpin dan harus tanggung jawab penuh atas semuanya.

Artikel ini tidak ada saran ataupun menyuruh kita untuk menjalani, tetapi mari kita ambil kesimpulan dari apa yang tertulis dan kita bisa cari tambahan dari penggalaman seseorang untuk menyempurnakan langkah kita, sebelum kita bahtera dalam rumah tangga. Bagi yang belum pernah menjalaninya (jejaka).

Sedikit kutipan yang semoga bisa bermanfaat, jika ada info yang mau ditambahkan ditulis kirimkan dalam komentar.



Top Blogs

Posting Komentar untuk "Sebelum Kita Menempuh Hidup Baru"