Orang Kaya Itu Family Ku
Dijaman sekarang orang yang kaya harta memang lebih berkuasa dan terpandang, tidak mencakup diruang lingkup keluarga bahkan dilingkungan sekitar, tidak menutup kemungkinan juga dimana ia beraktifas dalam kesehariannya.
Pernah kah kita terbesit angan diwaktu yang sedang dalam keadaan susah, dan bahkan perlu bantuan dalam segi ekonomi ada pertolongan langsung munkin rata-rata "tidak". Direnungkan atas apa yang dirasa, jika pernah merasakan itu, faktor penyebab mungkin tidak jauh dari soal perekonomian kita yang kurang menunjang.
Bilamana disaat kita benar-benar naik traffic perekonomian dan sukses dalam suatu bidang pekerjaan dan bisnis yang bercabang dalam menghasilkan keuangan. Semua orang mungkin akan menghormati dan menjunjung tinggi martabat kita.
Akan tetapi disaat itu, keadaan sebaliknya? Tidak satupun dari mereka yang mungkin memandang kita atau bahkan menghormati, bisa dikatakan sedikit orang yang punya sifat itu, dan tidak membedakan antara pangkat, jabatan bahkan derajat manusia.
Karena ia sadar manusia bukan apa-apa dimata Tuhan.
Bila seseorang yang sadar akan semua itu, bahwa harta hanya sebuah titipan dan hanya ada secuil kenikmatan bila kita tidak bisa mensyukuri dan memanfaatkan sebaik-baiknya. Akan tetapi kenyataan sering berbeda atas apa yang kita angankan disaat lagi dibawah bahkan terpuruk dalam suatu keadaan yang terhimpit perekonomian ia menjadi seorang yang alim dan lugu.
Begitu disuatu masa, keadaan itu membaik dan lambat laun mulai teratasi bahkan menuai sukses, sedikit orang yang bisa menjaga prilaku dan sifat untuk tidak menjadikan seorang yang congkak dan sombong.
Kaya harta bukan berarti kaya hati, akan tetapi kaya hati bisa menjadi penunjang untuk kehidupan yang santun dalam berkepribadian bila kita tidak merasa kurang dan bisa menjaga sifat iri dengki dalam hati kita.
Harta wajip dicari jika kita ingin kemuliaan dunia bahkan menjadi terpandang dilingkungan, akan tetapi alangkah baiknya jika harta itu untuk menunjang kehidupan dalam bersosial bilamana lebih bisa bersyukur dan tidak menjadikan kita lupa siapa yang memberikan harta itu kepada kita.
Tidak semuanya harta menjamin kebahagian dan ketentraman pada hati kita, jika kita masih selalu kurang. Dan sebaliknya tidak sedikit orang juga yang bisa bahagia tanpa adanya harta. Bahkan kita bertanya harus bagaimana? Mungkin jawabannya jangan merasa kurang dan terus berusaha semampu kita, jangan pernah pesimis apalagi berburuk sangka pada seseorang.
Artikel yang cuma terbesit dalam hati dan banyak kata yang mungkin salah,karena hanya bisa berharap untuk lebih baik dalam bersifat dikedepannya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.
Pernah kah kita terbesit angan diwaktu yang sedang dalam keadaan susah, dan bahkan perlu bantuan dalam segi ekonomi ada pertolongan langsung munkin rata-rata "tidak". Direnungkan atas apa yang dirasa, jika pernah merasakan itu, faktor penyebab mungkin tidak jauh dari soal perekonomian kita yang kurang menunjang.
Bilamana disaat kita benar-benar naik traffic perekonomian dan sukses dalam suatu bidang pekerjaan dan bisnis yang bercabang dalam menghasilkan keuangan. Semua orang mungkin akan menghormati dan menjunjung tinggi martabat kita.
Akan tetapi disaat itu, keadaan sebaliknya? Tidak satupun dari mereka yang mungkin memandang kita atau bahkan menghormati, bisa dikatakan sedikit orang yang punya sifat itu, dan tidak membedakan antara pangkat, jabatan bahkan derajat manusia.
Karena ia sadar manusia bukan apa-apa dimata Tuhan.
Bila seseorang yang sadar akan semua itu, bahwa harta hanya sebuah titipan dan hanya ada secuil kenikmatan bila kita tidak bisa mensyukuri dan memanfaatkan sebaik-baiknya. Akan tetapi kenyataan sering berbeda atas apa yang kita angankan disaat lagi dibawah bahkan terpuruk dalam suatu keadaan yang terhimpit perekonomian ia menjadi seorang yang alim dan lugu.
Begitu disuatu masa, keadaan itu membaik dan lambat laun mulai teratasi bahkan menuai sukses, sedikit orang yang bisa menjaga prilaku dan sifat untuk tidak menjadikan seorang yang congkak dan sombong.
Kaya harta bukan berarti kaya hati, akan tetapi kaya hati bisa menjadi penunjang untuk kehidupan yang santun dalam berkepribadian bila kita tidak merasa kurang dan bisa menjaga sifat iri dengki dalam hati kita.
Harta wajip dicari jika kita ingin kemuliaan dunia bahkan menjadi terpandang dilingkungan, akan tetapi alangkah baiknya jika harta itu untuk menunjang kehidupan dalam bersosial bilamana lebih bisa bersyukur dan tidak menjadikan kita lupa siapa yang memberikan harta itu kepada kita.
Tidak semuanya harta menjamin kebahagian dan ketentraman pada hati kita, jika kita masih selalu kurang. Dan sebaliknya tidak sedikit orang juga yang bisa bahagia tanpa adanya harta. Bahkan kita bertanya harus bagaimana? Mungkin jawabannya jangan merasa kurang dan terus berusaha semampu kita, jangan pernah pesimis apalagi berburuk sangka pada seseorang.
Artikel yang cuma terbesit dalam hati dan banyak kata yang mungkin salah,karena hanya bisa berharap untuk lebih baik dalam bersifat dikedepannya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.
Posting Komentar untuk "Orang Kaya Itu Family Ku"
Kritik dan saran untuk lebih baik
Posting Komentar