Sekilas Yang Kita Lihat Terkadang Bohong
Kehidupan sehari-hari memungkinkan kita untuk menoleh pada orang lain, tidak jarang juga kita menilai satu sisi dikehidupannya. Betapa enak dan indah kehidupan seseorang atas apa yang dilakukan dalam kesehariannya.
Pandangan selintas seperti ini, mungkin banyak orang yang pernah melakukannya. Bahkan menjadi obyek sendiri dari seseorang yang memandang kehidupan kita, dan semua itu memang tidak salah.
Kita tidak akan bisa berkaca diri kalau tidak melihat kepada orang lain, bahkan tidak akan bisa bila kita ingin berbenah diri untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lebih-lebih untuk orang lain. Karena manusia punya sifat egois.
Berkaca diri dari melihat seseorang yang lain, terkadang menimbulkan pertayaan dengan penuh angan yang terlintas dan rasa ingin tau? Kenapa kehidupan dia begitu mulus dan semuanya lancar dalam segala bidang. Pertayaan singkat yang tidak bisa dipungkiri oleh sebagian orang dari kita, dan kita tidak tau ada apa dibalik itu semua.
Perasaan dan angan-angan kita terkadang sering membohongi karena kita tidak tau persis atas apa yang dilakukannya dan tidak menutup kemungkinan juga, mugkin dari semua hanya suatu gambaran untuk memotifasi diri agar tidak selalu menggeluh.
Kehidupan begitu beragam dan bermacam-macam solusi yang bisa dihadirkan, dan semuanya tergantung cara kita menyikapinya. Seseorang yang menurut kita sukses dalam kesehariannya yang besifat umum dan pribadi, belum tentu itu yang dirasakannya dan bahkan sebaliknya.
Contoh lain kalau ada seseorang yang melihat saya sebagai seorang yang sukses, itu tentu bertolak belakang dengan apa yang saya rasa. Akan tetapi kita bisa lihat dua sisi dari seseorang, tergantung kita melihat dari sebelah mana antara kehidupannya dan prilakunya, mungkin itu yang bisa kita nilai dari seseorang.
Memotifasi dalam kehidupan dan berprilaku untuk menjadi jiwa yang tenang dalam menghadapi tantangan dunia, itu lebih baik dari pada kita cuma berpangku tangan mengharap yang tak pasti. Mulai bergegas diri untuk bangkit berlapang dada dan selalu mawas diri dari apa yang dirasa bila suatu cobaan itu datang menghampiri.
Jangan merasa rendah dan hina dihadapan seseorang, karena kita sama-sama mahluk ciptaan Tuhan. Tiada kata terlambat untuk belajar dan saling mengingatkan itu lebih baik daripada saling menghina.
Pandangan selintas seperti ini, mungkin banyak orang yang pernah melakukannya. Bahkan menjadi obyek sendiri dari seseorang yang memandang kehidupan kita, dan semua itu memang tidak salah.
Kita tidak akan bisa berkaca diri kalau tidak melihat kepada orang lain, bahkan tidak akan bisa bila kita ingin berbenah diri untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lebih-lebih untuk orang lain. Karena manusia punya sifat egois.
Berkaca diri dari melihat seseorang yang lain, terkadang menimbulkan pertayaan dengan penuh angan yang terlintas dan rasa ingin tau? Kenapa kehidupan dia begitu mulus dan semuanya lancar dalam segala bidang. Pertayaan singkat yang tidak bisa dipungkiri oleh sebagian orang dari kita, dan kita tidak tau ada apa dibalik itu semua.
Perasaan dan angan-angan kita terkadang sering membohongi karena kita tidak tau persis atas apa yang dilakukannya dan tidak menutup kemungkinan juga, mugkin dari semua hanya suatu gambaran untuk memotifasi diri agar tidak selalu menggeluh.
Kehidupan begitu beragam dan bermacam-macam solusi yang bisa dihadirkan, dan semuanya tergantung cara kita menyikapinya. Seseorang yang menurut kita sukses dalam kesehariannya yang besifat umum dan pribadi, belum tentu itu yang dirasakannya dan bahkan sebaliknya.
Contoh lain kalau ada seseorang yang melihat saya sebagai seorang yang sukses, itu tentu bertolak belakang dengan apa yang saya rasa. Akan tetapi kita bisa lihat dua sisi dari seseorang, tergantung kita melihat dari sebelah mana antara kehidupannya dan prilakunya, mungkin itu yang bisa kita nilai dari seseorang.
Memotifasi dalam kehidupan dan berprilaku untuk menjadi jiwa yang tenang dalam menghadapi tantangan dunia, itu lebih baik dari pada kita cuma berpangku tangan mengharap yang tak pasti. Mulai bergegas diri untuk bangkit berlapang dada dan selalu mawas diri dari apa yang dirasa bila suatu cobaan itu datang menghampiri.
Jangan merasa rendah dan hina dihadapan seseorang, karena kita sama-sama mahluk ciptaan Tuhan. Tiada kata terlambat untuk belajar dan saling mengingatkan itu lebih baik daripada saling menghina.
Posting Komentar untuk "Sekilas Yang Kita Lihat Terkadang Bohong"
Kritik dan saran untuk lebih baik
Posting Komentar